15 October 2025

Get In Touch

Sempat Ancam Dibatasi, Israel Akhirnya Buka Perlintasan Rafah

Truk yang membawa bantuan ke Gaza masih sulit untuk masuk. Foto: Anadolu
Truk yang membawa bantuan ke Gaza masih sulit untuk masuk. Foto: Anadolu

YERUSALEM (Lentera) - Israel sebelumnya mengancam akan menahan masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza, meskipun sebelumnya telah berkomitmen untuk membuka perbatasan dan mengizinkan pengiriman bantuan. 

Ancaman tersebut muncul karena Israel menilai Hamas terlalu lambat dalam memulangkan jenazah sandera asal Israel. Sebagai tindak lanjut, Israel membatasi jumlah truk bantuan yang diizinkan masuk hanya sebanyak 300 unit.

"Hamas melanggar kesepakatan terkait pemulangan jenazah sandera yang ditahan di Jalur Gaza. Sebagai hasilnya, pemimpin politik memutuskan menjatuhkan sejumlah sanksi terkait dengan perjanjian kemanusiaan yang telah disepakati," kata unit militer Israel yang mengawasi masuknya bantuan ke Gaza, COGAT, dikutip dari Reuters, Rabu (15/10/2025).

Awalnya, Hamas baru memulangkan 4 jenazah sandera dari Jalur Gaza. Sikap Israel kemudian berubah setelah Hamas memulangkan 4 jenazah lagi. Total ada 8 jenazah yang telah dipulangkan Hamas ke Israel.

Israel memutuskan membuka perlintasan Rafah antara Gaza dan Mesir, dan mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza. Perkembangan terbaru ini dilaporkan penyiaran publik Israel, Kan.

Dengan demikian, Israel batal membatasi jumlah truk bantuan masuk ke Gaza.

Masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza merupakan salah satu klausul dalam 20 poin proposal perdamaian yang diinisiasi Presiden AS Donald Trump.

Co-Editor: Nei-Dya/berbagai sumber

Share:
Lenterasemarang.com.
Lenterasemarang.com.