
OPINI (Lentera) -Purbaya Yudhi Sadewa, menteri keuangan, selera humornya tinggi hingga dijuluki "raja dadakan" di media sosial. Berani melawan arus dengan kebijakan yang tak biasa, dan tiba-tiba jadi netizen darling karena kepribadiannya yang unik, santai tapi tetap cerdas.
Menkeu yang dulu cuman di kantor ber-AC seperti hidup di ruang-ruang eklusif, Purbaya justru kluyuran ke Kudus, Surabaya, Semarang naik kereta.
Ia bahkan dikenal dengan lelucon-lelucon ekonominya yang menghibur namun tetap berisi. Membuat banyak orang penasaran dengan langkah-langkah berikutnya. Terutama ketika ia mulai merombak sistem keuangan negara dengan sentuhan digitalisasi dan inovasi.
Pertanyaan yang mengusik banyak orang adalah: apa gebrakan berikutnya yang akan ia lakukan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat?
Dengan latar belakang sebagai Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan pengalaman di berbagai lembaga keuangan, Purbaya membawa angin segar dalam pengelolaan keuangan negara, menghadirkan harapan baru bagi perekonomian Indonesia yang tumbuh 5,17 persen pada tahun 2024.
Pengalamannya luas. Pengetahuannya mendalam tentang keuangan negara membuatnya menjadi pilihan Presiden Prabowo yang tepat untuk memimpin Kementerian Keuangan. Memiliki target pertumbuhan ekonomi 6-8 persen dalam beberapa tahun ke depan. Walaupun banyak orang meragukan keberhasilannya.
Tapi yang menarik disini adalah keberanian Presiden Prabowo telah meruntuhkan mitos "tidak ada lain kecuali Sri Mulyani". Ani, panggilan akrabnya, punya pengalaman panjang menjabat sebagai Menteri Keuangan sejak dua era Presiden Susilo Bambang Yudoyono (SBY), berlanjut dua era Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Keberanian menempatkan Purbaya Sadewa sebagai Menteri Keuangan, yang telah menjabat selama 35 hari sejak dilantik pada 8 September 2025, setidaknya telah merombak manajerial keuangan Indonesia yang lebih dinamis.
Purbaya bertekad meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Sejak menjabat, Purbaya telah membuat gebrakan besar dengan mengalihkan dana Sisa Anggaran Lebih (SAL) sebesar Rp200 triliun dari Bank Indonesia ke bank-bank milik negara.
Tujuannya meningkatkan likuiditas perbankan dan mendorong penyaluran kredit ke sektor riil. Langkah ini menunjukkan keberanian Purbaya dalam mengambil keputusan yang berisiko, namun berpotensi besar untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Suatu gebrakan beresiko melahirkan teka-teki, kontroversi bertaburan masuk ke panggung-panggung televisi, disertai dengan ragam kekhawatiran yang menakutkan. Gagal atau berhasil? Itulah strategi Purbaya Sadewa yang membuat netizen gila padanya.
Belakangan beredar di Tik Tok lagu tentang Sadewa mengunakan akun @yulia.indrawari. Lagu tanpa judul ini videonya digarap dengan teknologi Artificial Inteligen (AI).
Dilatar belakangi oleh putar-putri Indonesia dan kibaran Bendera Merah Putih, Purbaya menyanyi, memainkan guitar. Menggunakan jas hitam berdasi merah baju putih.
Yang menarik pada performa Purabaya versi AI ini, lirik lagu, aransemen musiknya dilakukan secara serius. Suara penyanyinya pun adalah penyanyi berkarakter yang mampu mempengaruhi telinga publik.
Sepintas ini hanya sebuah lagu. Tapi pesan lirik lagunya menarik untuk dikaji. Bernuansa narasi kerendahan hati seorang Purbaya Sadewa dengan segala cita-citanya, mohon dukungan mencapai puncak dalam kapasitasnya sebagai Menteri Keuangan. Kampanyekah atau sekedar design dadakan inisiatif netizen?.
Filosofi Ekonomi yang Kuat
Purbaya memiliki filosofi ekonomi yang kuat, yaitu "ekonomi harus melayani masyarakat, bukan sebaliknya". Ia percaya bahwa pertumbuhan ekonomi yang tinggi dapat dicapai dengan meningkatkan investasi, menciptakan lapangan kerja, dan mengurangi kemiskinan. Dengan demikian, Purbaya menunjukkan komitmennya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Namun, Purbaya tidaklah sendirian dalam menjalankan roda pemerintahan. Ia menghadapi tantangan besar dalam menjaga keseimbangan antara pro-pertumbuhan dan disiplin fiskal.
Pernyataannya mengenai tuntutan 17+8 sempat menuai kritik dari berbagai kalangan. Namun, Purbaya tetap teguh pada pendiriannya bahwa pertumbuhan ekonomi adalah solusi utama untuk mengatasi masalah sosial dan ekonomi.
Visi Masa Depan
Purbaya memiliki visi besar untuk ekonomi Indonesia. Ia ingin menciptakan ekosistem ekonomi yang inklusif, berkelanjutan, dan berbasis pada inovasi.
Dengan memanfaatkan teknologi dan digitalisasi, Purbaya berharap sektor-sektor ekonomi baru seperti ekonomi digital dan ekonomi hijau dapat berkembang pesat.
Kesimpulan akhirnya, Purbaya Yudhi Sadewa adalah strong leader. Menteri Keuangan yang berani mengambil risiko dan memiliki filosofi ekonomi yang kuat.
Dengan langkah-langkah cepat dan berani, ia berpotensi meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Namun, tantangan yang dihadapi tidaklah ringan, dan Purbaya harus menunjukkan kemampuan manajerial dan kepemimpinan yang kuat untuk mencapai tujuannya.
Bahwa sesuatu yang luar biasa tidak bisa ditempuh dengan cara - cara biasa. Bahwa semua hal yang biasa akan binasa (*)
Penulis: M.Rohanudin|Editor: Arifin BH