Enam ASN Pemkot Surabaya Ikut Seleksi JPT Pratama, Wali Kota Eri: Kompetensi dan Harus Berani
SURABAYA (Lentera)- Sebanyak enam Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah kota (Pemkot) Surabaya yang lolos administrasi menyampaikan inovasinya, dalam seleksi Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama di ruang sidang wali kota, Selasa (2/12/2025).
Mereka merupakan kandidat Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) dan kandidat Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman serta Pertanahan (DPRKPP).
Kandidat Kepala DPMPTSP terdiri dari Kepala Bidang Distribusi Perdagangan Dinkopumdag Farida Fitrianing Arum, Sekretaris DPMPTSP Lasidi, serta Camat Tenggilis Wawan Windarto.
Sementara kandidat Kepala DPRKPP adalah Kepala Bidang Jalan dan Jembatan DSDABM Surabaya, Kepala Bagian Pengadaan Barang/Jasa dan Administrasi Pembangunan Setda Kota Surabaya Aly Murtadlo, serta Kepala Bidang Bangunan Gedung DPRKPP Iman Kristian.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan penilaian tidak berdasarkan selera pribadi, melainkan kemampuan peserta menyampaikan inovasi beserta dampak yang ditargetkan.
“Bukan penilaian suka atau tidak suka. Sampaikan semua kemampuan Anda. Siapa yang mampu, silakan ambil jabatan itu,” kata Eri.
Ia juga menekankan, pentingnya output dan outcome yang dapat dirasakan masyarakat. Eri menegaskan, tidak segan menurunkan pejabat jika tidak mampu mempertanggungjawabkan kinerjanya.
“Apa yang bisa Anda ubah untuk kesejahteraan masyarakat? Itu yang harus dipaparkan,” tegasnya.
Selain kompetensi, Eri menuntut keberanian pengambilan keputusan dari calon kepala dinas.
“Kepala dinas butuh wani (berani) untuk mengambil keputusan,” tuturnya.
Dalam kesempatan ini, Pemkot Surabaya menghadirkan lima panelis ahli dari akademisi dan instansi pemerintah, seperti Guru Besar FEB Unair Prof. Dr. Nuri Herachwati, Guru Besar Psikologi UNAIR Prof. Dr. Fendy Suhariadi, Guru Besar PWK ITS Prof. Adjie Pamungkas, serta Kepala BKD Jatim Indah Wahyuni.
Prof. Nuri mengapresiasi langkah Pemkot Surabaya yang melibatkan akademisi dan BKD Jatim untuk menjaga akurasi seleksi. Ia menilai pemahaman kandidat terhadap konteks Surabaya sangat penting karena kota ini telah berkembang menjadi kota kelas dunia.
“Levelnya bukan nasional lagi. Harusnya sudah kota dunia,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala BKD Jatim, Indah Wahyuni menambahkan seleksi ini merupakan bagian dari mekanisme Manajemen Talenta Kota Surabaya dan Pemprov Jatim.
Menurutnya, semua peserta masuk dalam kategori Box 9 dan memiliki kemampuan yang seimbang. Ia juga menilai inovasi yang ditawarkan para kandidat sangat relevan dengan tugas pokok dan fungsi jabatan yang dilamar.
“Sehingga nanti saat menjalankan tugas, mereka bisa langsung tune in dengan target yang ditetapkan Pak Wali,” pungkasnya.
Reporter: Amanah/Editor: Ais





.jpg)
