Ada enam kebiasaan yang secara tidak disadari dapat membuat pori-pori tampak lebih besar, sebagaimana dikutip dari Erufucare dan Primary Skin.
Terlalu Sering Menggunakan Produk Pengontrol Minyak
Banyak yang beranggapan bahwa semakin kuat efek kontrol minyak dari suatu produk, maka semakin baik untuk kulit berminyak. Padahal, penggunaan berlebihan justru dapat menghilangkan kelembapan alami kulit.
Ketika kulit kehilangan kelembapannya, kelenjar sebasea akan memproduksi lebih banyak minyak sebagai kompensasi, sehingga wajah tampak semakin berminyak dan pori-pori terlihat lebih besar.
Gunakanlah produk pengontrol minyak secara wajar dan imbangi dengan pelembap bertekstur ringan agar keseimbangan kelembapan kulit tetap terjaga. Dengan cara ini, kulit akan tetap lembap tanpa membuat pori-pori tampak semakin jelas.
Mencuci Wajah dengan Air yang Terlalu Panas atau Terlalu Dingin
Banyak orang percaya bahwa air panas dapat membuka pori-pori dan air dingin dapat menutupnya. Faktanya, pori-pori tidak memiliki otot sehingga tidak dapat membuka atau menutup. Penggunaan air bersuhu ekstrem justru dapat menyebabkan iritasi dan mengganggu keseimbangan minyak alami kulit.
Sebaiknya, gunakan air bersuhu hangat kuku saat mencuci wajah. Suhu ini cukup efektif untuk membersihkan kotoran tanpa menyebabkan kulit menjadi kering atau perih, serta membantu menjaga tekstur kulit tetap halus.
Kebiasaan Memencet Jerawat atau Komedo
Meskipun terasa memuaskan, memencet jerawat atau komedo hanya memberikan hasil sementara. Tekanan pada kulit dapat merusak dinding pori-pori dan memicu peradangan, yang pada akhirnya membuat pori-pori tampak lebih besar.
Alih-alih memencet, sebaiknya gunakan produk perawatan dengan bahan aktif seperti asam salisilat atau retinoid yang dapat membantu membersihkan pori-pori dari dalam secara aman tanpa meninggalkan luka atau bekas.
Menggunakan Produk dengan Kandungan Komedogenik
Beberapa bahan seperti minyak kelapa, cocoa butter, atau lanolin memiliki sifat melembapkan, tetapi juga dapat menyumbat pori-pori dan menimbulkan komedo jika digunakan terus-menerus. Penumpukan bahan-bahan tersebut dapat membuat pori-pori tampak semakin besar.
Pilihlah produk yang berlabel non-komedogenik, dengan kandungan minyak ringan seperti jojoba oil, almond oil, atau rosehip oil. Bahan-bahan ini tetap mampu menjaga kelembapan kulit tanpa menyebabkan penyumbatan pada pori-pori.
Tidak Membersihkan Riasan dengan Sempurna
Membersihkan wajah hanya menggunakan sabun wajah tidak cukup untuk mengangkat sisa makeup dan tabir surya secara menyeluruh. Residu produk yang tertinggal dapat menumpuk di dalam pori-pori dan memicu munculnya komedo maupun peradangan kulit.
Untuk hasil optimal, terapkan metode double cleansing, dimulai dengan cleansing oil atau micellar water, kemudian dilanjutkan dengan facial wash yang lembut. Metode ini membantu memastikan kulit benar-benar bersih dari sisa kosmetik dan kotoran.
Sering Mengonsumsi Makanan Tinggi Gula
Konsumsi makanan dengan kadar gula tinggi dapat meningkatkan kadar insulin dalam tubuh, yang kemudian memicu hormon IGF-1. Hormon ini merangsang produksi sebum berlebih, membuat kulit tampak lebih berminyak dan pori-pori menjadi lebih terlihat.
Cobalah untuk membatasi makanan manis dan menggantinya dengan sumber karbohidrat kompleks seperti buah-buahan segar atau oat. Selain membantu menjaga kesehatan kulit, pola makan ini juga bermanfaat untuk menyeimbangkan kadar hormon dalam tubuh.(tin,ist/dya)





.jpg)
