DPRD Dukung Pemkot Lakukan Pemerataan Guru Serta Fasilitas Pendidikan Hingga ke Wilayah Pinggiran dan Terpencil
PALANGKA RAYA (Lentera) – Pemerintah Kota (Pemkot) Palangka Raya tengah fokus untuk memenuhi kebutuhan guru yang bertugas di daerah pinggiran maupun wilayah terpencil. Langkah ini mendapat dukungan DPRD setempat.
Menanggapi hal ini, Wakil Ketua II Komisi I DPRD Kota Palangka Raya, Syaufwan Hadi, para guru di kawasan pinggiran atau terpencil, menghadapi tantangan berat yang berbeda dan tidak dialami oleh guru yang mengajar di pusat kota.
"Karena itu Pemkot Palangka Raya perlu menghadirkan kebijakan yang berpihak kepada para guru tersebut, seperti dengan memberikan bantuan transportasi serta dukungan kesejahteraan lainnya," papar Syaufwan, Rabu (26/11/2025).
Ia menerangkan jika guru di daerah pinggiran harus menghadapi akses yang sulit, baik lewat darat maupun air, agar bisa sampai ke sekolah tempat mengajar. Karena itu Pemkot harus hadir dengan kebijakan konkret untuk membantu mereka.
Syaufwan memberikan contoh, Dinas Pendidikan (Disdik) dapat memberikan bantuan kendaraan operasional berupa perahu bermesin (klotok) bagi guru yang harus melewati jalur air demi bisa sampai ke sekolah.
Dengan memberikan bantuan tersebut, diyakini akan dapat memperlancar proses belajar mengajar dan mengurangi hambatan akibat akses transportasi yang sulit.
"Bagi guru yang menggunakan jalur darat dan menempuh perjalanan jauh ke wilayah pinggiran, kami menyarankan diberikan dana kompensasi Bahan Bakar Minyak (BBM), agar beban biaya transportasi berkurang," ungkapnya.
Selain dukungan fisik, ia menambahkan, peningkatan kesejahteraan guru juga harus menjadi prioritas. Ia meminta Pemkot Palangka Raya secara berkelanjutan mengusulkan dan mengalokasikan tunjangan atau insentif tambahan bagi guru di daerah pinggiran dan terpencil.
Syaufwan menekankan, kesejahteraan guru harus terus ditingkatkan, karena mereka adalah ujung tombak pendidikan, sehingga dukungan wajib diberikan.
Selain itu ia juga menyoroti persoalan ketimpangan penyebaran guru yang cenderung menumpuk di perkotaan. Pemkot harus menata ulang sistem penempatan guru serta membatasi perpindahan dari wilayah terpencil ke pusat kota. Hal ini demi memastikan pemerataan kualitas pendidikan.
"Kami dari DPRD akan terus mendorong adanya kesetaraan fasilitas, sarana, dan prasarana pendidikan antara sekolah di pusat kota dan pinggiran, sehingga dapat diwujudkan secara konsisten,” pungkasnya.
Reporter : Novita
Editor : Lutfiyu Handi





.jpg)
