
SURABAYA (Lentera) - Yiwu Global Digital Trade Center, yang dijuluki sebagai pasar generasi keenam di Yiwu—kota di wilayah timur Tiongkok yang dikenal sebagai “supermarket dunia” resmi dibuka pada Selasa (14/10/2025). Peresmian ini menandai langkah besar dalam transformasi dari sistem perdagangan tradisional menuju ekosistem perdagangan digital yang terintegrasi sepenuhnya.
Sebagai simbol reformasi dan keterbukaan Tiongkok sekaligus barometer perdagangan komoditas skala kecil dunia, pasar Yiwu telah mengalami berbagai tahap transformasi dari pasar sederhana di pinggir jalan menjadi pusat perdagangan internasional yang modern. Setiap perubahan yang dilakukan selalu sejalan dengan perkembangan zaman dan kebutuhan pasar. Kini, pasar Yiwu memasuki era baru dengan sepenuhnya mengadopsi transformasi digital melalui pendirian pusat perdagangan digital terbaru ini.
Proyek unggulan ini dilengkapi dengan infrastruktur digital berteknologi tinggi, seperti jaringan serat optik berkecepatan 10 gigabita dan sistem transmisi data lintas batas.
Dengan total luas bangunan mencapai 1,25 juta meter persegi, kompleks ini menggabungkan lima zona utama: area pasar, gedung perkantoran, kawasan komersial, apartemen, serta pelabuhan perdagangan digital. Saat ini, area pasar menampung lebih dari 3.700 gerai yang mewakili delapan sektor industri berkembang, termasuk fesyen dan perhiasan, mainan modern, serta perangkat pintar.
Di dalam kompleks tersebut, lebih dari 3.700 pedagang baru kini dapat memanfaatkan jaringan lintas batas yang andal untuk berinteraksi dan bernegosiasi dengan pelanggan internasional secara langsung dan waktu nyata.
Mereka juga dapat melakukan sesi siaran langsung dengan mudah untuk menampilkan produk kepada konsumen luar negeri, menghadirkan pengalaman berbelanja layaknya di toko fisik bagi pembeli yang berada jauh di berbagai belahan dunia.
Zhu Xingping, wakil manajer umum Global Digital Trade Center, menjelaskan bahwa platform Chinagoods menawarkan layanan terpadu satu pintu bagi para pelaku perdagangan global, mencakup proses bea cukai, valuta asing, perpajakan, logistik, pergudangan, hingga pembiayaan.
Sementara itu, Sun Lingjuan, pimpinan merek fesyen Fuduolashijia, menekankan keunggulan efisiensi yang diberikan oleh alat pembuat video berbasis kecerdasan buatan (AI) bagi para pedagang skala kecil.
"Alih-alih menghafal skrip, seorang pedagang cukup mengucapkan kata acak seperti '12345' ke arah ponsel, menambahkan sedikit teks, dan dalam hitungan menit akan mendapatkan video produk multibahasa yang profesional," urai Sun.
Infrastruktur lintas batas yang kuat di kawasan tersebut mendukung siaran langsung TikTok tanpa hambatan, memungkinkan pedagang berinteraksi dengan pelanggan global secara lancar. Untuk mempercepat transformasi digital, Zhejiang China Commodities City Group menjalin kemitraan strategis dengan berbagai perusahaan besar, termasuk Alibaba Group, guna mengembangkan model bisnis berbasis AI bagi industri komoditas kecil.
Pada September, Zhejiang China Commodities City Group menjalin kerja sama dengan Manycore Tech dan Tencent untuk mengembangkan solusi AI 3D dan memperkuat infrastruktur perdagangan digital. Peluncuran Global Digital Trade Center pun menjadi langkah penting dalam mempercepat transformasi digital serta memperkuat keterbukaan ekonomi di Zhejiang.
Co-Editor: Nei-Dya/berbagai sumber