19 October 2025

Get In Touch

Garuda Indonesia Gagal Bayar Rp6,7 Triliun, Siapkah Anda Naik Pesawat Ini? 

Pesawat DC-3 bernomor registrasi RI-001 berada di Kemayoran, Jakarta, tanggal 17 Agustus 1950. Ini merupakan pesawat pertama Indonesian Airways, cikal bakal dari perusahaan penerbangan Garuda Indonesia (IPPHOS)
Pesawat DC-3 bernomor registrasi RI-001 berada di Kemayoran, Jakarta, tanggal 17 Agustus 1950. Ini merupakan pesawat pertama Indonesian Airways, cikal bakal dari perusahaan penerbangan Garuda Indonesia (IPPHOS)

OPINI (Lentera) ‎"BUMN Garuda  banyak hutang, tapi Pensiun Karyawan masih dapat fasilitas terbang naik pesawat dengan biaya promo setiap tahun, termasuk terbang ke luar negeri," kritik netizen setelah membaca Lentera.co edisi 17/10/2025. 

‎Ya, sepak terjang Garuda Indonesia memang pasang surut. Belakangan terjerat utang, sebesar US$405 juta atau sekitar Rp6,7 triliun. 

‎Penyebab utamanya karena biaya operasional tinggi, seperti biaya bahan bakar dan perawatan pesawat. Terkena dampak pandemi COVID-19 yang menyebabkan penurunan pendapatan. 

‎Selain itu, kesalahan manajemen, seperti kesepakatan penyewaan pesawat dengan nilai di atas rata-rata pasar. Termasuk persaingan ketat di industri penerbangan turut memperburuk kondisi keuangan Garuda Indonesia.

‎Begini Rencana Penyelamatan 

‎Untuk menutup kebangkrutan akibat tekanan utang itu Garuda akan mengkonversi kepemilikan saham menjadi saham baru dalam bentuk private placement

‎Cara private placement dipilih dengan menerbitkan saham baru senilai US$1,84 miliar atau sekitar Rp30,46 triliun. 

‎Cara ini akan mencakup setoran modal tunai sebesar US$1,44 miliar dan konversi utang pemegang saham (shareholder loan) sebesar US$405 juta menjadi saham baru. 

‎Dengan demikian, kepemilikan saham  Danantara Asset Management menjadi mayoritas. Akan meningkat dari 64,54 persen menjadi sekitar 93,5 persen. 

‎Sementara kepemilikan publik akan terdilusi (penurunan porsi kepemilikan) turun curam  dari 27,46 persen menjadi sekitar 5,03 persen. 

‎Strategi ini diharapkan dapat membangkitkan Garuda Indonesia terbang jauh ke angkasa tanpa terbelit utang. Meskipun akhirnya kepemilikan publik menjadi sangat rendah 5,03 persen. 

‎Penggunaan Dana

‎Dana hasil private placement akan digunakan untuk beberapa keperluan, yaitu: 29 persen untuk modal kerja dan operasional perusahaan, 37 persen untuk peningkatan modal Citilink guna membiayai operasional dan potensi pengembalian armada Citilink. 

‎Lainnya,  22 persen untuk ekspansi armada Garuda dan Citilink, 12 persen untuk pembayaran utang pembelian bahan bakar pesawat dari Pertamina. 

‎Rencana private placement ini akan dibahas dalam Rapat Umum Luar Biasa (RUPSLB) pada 12 November 2025. 

‎Dengan adanya transaksi ini, Garuda Indonesia berharap dapat meningkatkan kesehatan keuangan dan mengurangi tekanan utang, sehingga perusahaan dapat lebih kompetitif di industri penerbangan.

Fasilitas karyawan mewah

‎Sungguh istimewa fasilitas yang diberikan Garuda kepada para karyawannya. 

‎Satu sisi perhatian Garuda Indonesia memberikan fasilitas berlebih kepada para pensiunan diatas usia kerja 20 tahun patut apresiasi. 

‎Disi lain ada yang mengetik terlalu berlebihan karena menjadi beban Garuda. Tapi apa betul mereka para pensiunan masih mendapat fasilitas jalan-jalan ke luar negeri? 

‎Fasilitas bagi mereka yang masih aktif 

‎Karyawan aktif menerima sederet fasilitas, termasuk tunjangan kesehatan, perumahan, pendidikan, dan transportasi. 

‎Selain itu, mereka juga mendapatkan asuransi kesehatan, asuransi jiwa, program pensiun, serta cuti tahunan dan sakit.

‎Fasilitas lainnya mencakup jaminan kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, tunjangan makan, dan insentif jam lembur. 

‎Karyawan juga dapat mengikuti program pengembangan diri dan acara tahunan Family Gathering. Beberapa jabatan tertentu juga mendapatkan mobil operasional.

‎Sungguh Garuda Indonesia dari tahun ke tahun hanya menyajikan utang ditengah keistimewaan fasilitas karyawan yang berlebih. 

‎Membuat publik bertanya, kapan Garuda Indonesia bisa kembali mengangkasa dengan keuangan yang sehat dan layanan yang prima, bukan hanya sekedar terbang di atas kertas.

Penulis: ‎M.Rohanudin|Editor: Arifin BH

Share:

Punya insight tentang peristiwa terkini?

Jadikan tulisan Anda inspirasi untuk yang lain!
Klik disini untuk memulai!

Mulai Menulis
Lenterasemarang.com.
Lenterasemarang.com.