17 October 2025

Get In Touch

6 Rumah Ibadah Berdampingan di Surabaya, Menag: Inilah Wajah Indonesia Sejati

Menteri Agama Nasaruddin Umar saat mengunjungi enam tempat ibadah yang berdiri berdampingan di Surabaya.(dok.kemenag)
Menteri Agama Nasaruddin Umar saat mengunjungi enam tempat ibadah yang berdiri berdampingan di Surabaya.(dok.kemenag)

SURABAYA (Lentera) — Menteri Agama Nasaruddin Umar terpesona saat meninjau kawasan Royal Residence di Surabaya yang menjadi rumah bagi enam tempat ibadah dari berbagai agama yang berdiri berdampingan. Ia menyebut pemandangan tersebut sebagai wujud nyata harmoni dan toleransi umat beragama di Indonesia.

“Malam ini saya menyaksikan sesuatu yang sangat indah. Enam rumah ibadah berdiri bersebelahan di satu kawasan. Inilah Indonesia sejati yang penuh kasih dan kedamaian,” ujar Nasaruddin, Rabu (15/10/2025).

Enam tempat ibadah tersebut meliputi Masjid Muhajirin, Vihara Buddhayana, Kapel Santo Yustinus, Pura Sakti Raden Wijaya, GKI Wiyung Royal Residence, dan Kelenteng Ba De Miao.

Menag menilai keberadaan keenam rumah ibadah itu menjadi simbol kuat kerukunan lintas agama. Ia berharap model seperti ini dapat menjadi inspirasi bagi wilayah lain di Indonesia.

“Semakin solid suatu bangsa, semakin besar pula hatinya untuk sesama,” ujarnya.

Menurut Nasaruddin, pertumbuhan ekonomi atau kekayaan negara tidak akan berarti tanpa kerukunan. Ia menekankan bahwa rumah ibadah seharusnya menjadi tempat mempererat hubungan manusia dengan Tuhan sekaligus menjauhkan dari tindakan negatif.

“Semakin dekat seseorang dengan Tuhannya, semakin jauh ia dari kriminalitas. Kehadiran rumah ibadah menandakan tumbuhnya kesadaran masyarakat akan cinta kasih,” tambahnya.

Menag juga mengingatkan teladan Nabi Muhammad SAW yang menghormati pemeluk agama lain, bahkan mempersilakan tamu nonmuslim beribadah di masjid ketika mereka tak memiliki tempat ibadah.

“Rasulullah bahkan membantu umat lain membangun rumah ibadah melalui dana hibah. Itulah Islam sejati yang penuh cinta,” tegasnya.
Menutup kunjungannya, Menag mengajak seluruh tokoh agama menjaga keragaman sebagai anugerah Tuhan.

“Indonesia adalah lukisan Tuhan dengan warna-warni perbedaan yang membentuk harmoni. Jika kerukunan ini terus dirawat, Indonesia akan menjadi teladan dunia,” katanya.

Sementara itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menjelaskan, gagasan pembangunan enam rumah ibadah berdampingan berasal dari inisiatif pengembang Royal Residence. Menurutnya, sinergi antarumat di kawasan tersebut telah berjalan dengan sangat baik.

“Masing-masing umat saling menyesuaikan jadwal ibadah. Misalnya, umat Buddha tak bermeditasi pada Kamis malam karena ada pengajian Yasin, sementara umat Islam tak menggelar kegiatan pada Selasa malam karena umat Buddha bermeditasi. Inilah kerukunan yang hidup di Surabaya,” jelasnya.

Eri juga menyampaikan terimakasih kepada Menteri Agama atas dukungan yang diberikan bagi Surabaya.

“Kami yakin Surabaya kuat dan penuh berkah karena warganya taat beragama,” ujarnya.

Kegiatan ini turut dihadiri Dirjen Bimas Islam Abu Rokhmad, Staf Khusus Menteri Agama Ismail Cawidu, Sekretaris Menteri Agama Akmal Salim Ruhana, serta Kepala Kanwil Kemenag Jatim Akhmad Sruji Bahtiar.

Co-Editor: Nei-Dya/Rilis

Share:
Lenterasemarang.com.
Lenterasemarang.com.