15 October 2025

Get In Touch

Hasil Uji Lab Pastikan 3 Menu MBG dari SPPG Lowokwaru Malang Terkontaminasi Mikroba

Kepala Dinkes Kota Malang, Husnul Muarif. (Santi/Lentera)
Kepala Dinkes Kota Malang, Husnul Muarif. (Santi/Lentera)

MALANG (Lentera) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang memastikan adanya temuan kontaminasi mikroba pada tiga menu makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Hasil ini diperoleh setelah dilakukan uji laboratorium terhadap sejumlah sampel makanan dari salah satu dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Lowokwaru.

Kepala Dinkes Kota Malang, Husnul Muarif, menjelaskan pemeriksaan yang dilakukan pada Jumat (10/10/2025) lalu, mengambil sampel makanan yang terdiri dari ayam suwir, tahu goreng, tumis wortel-jagung-buncis, serta nasi putih.

"Dari empat sampel yang diambil, hasilnya hanya tahu goreng yang dinyatakan aman dan tidak mengandung mikroba. Sementara tiga lainnya, yakni ayam suwir, tumis wortel-jagung-buncis, dan nasi putih, terdeteksi mengandung mikroba," ujar Husnul, dikonfirmasi melalui sambungan selular, Selasa (14/10/2025).

Husnul menjelaskan, dari hasil pemeriksaan dan penelusuran lapangan, ditemukan beberapa kesimpulan. Salah satunya, proses pencucian wadah atau ompreng makanan kurang bersih sehingga menyebabkan kontaminasi pada makanan yang baru dimasak.

Kondisi ini dinilai menjadi penyebab utama munculnya mikroba pada sebagian menu MBG. Selain itu, hasil pemeriksaan terhadap ayam suwir menunjukkan, bahan makanan tersebut tidak berbau basi, namun ditemukan indikasi kurang matang saat proses memasak.

Husnul juga memastikan temuan mikroba tersebut bukan berasal dari bahan makanan utama, melainkan dari wadah yang sebelumnya digunakan dan tidak dicuci dengan benar.

"Kalau dari hasil telusur, sumbernya dari ompreng yang sebelumnya dipakai untuk menu ikan dori dan tidak dibersihkan dengan baik," jelasnya.

Terkait hasil pemeriksaan laboratorium ini, Husnul segera menyusun rekomendasi yang akan menjadi bahan laporan ke pemerintah pusat, sebagaimana disampaikan oleh Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat sebelumnya.

Husnul menegaskan, pihaknya juga telah memberikan sejumlah saran perbaikan kepada pengelola SPPG untuk mencegah kejadian serupa terulang.

"Saran kami yang pertama, pencucian ompreng harus benar-benar bersih dan direndam menggunakan air panas agar lemak dan bau dapat terangkat. Sebab hasil penelusuran menunjukkan ompreng sebelumnya digunakan untuk menu ikan dori," kata Husnul.

Lebih lanjut, Dinkes dan Dispangtan juga memberikan perhatian terhadap penyimpanan bahan makanan. Suhu freezer, kulkas, maupun cold storage disarankan agar dijaga sesuai standar yang ditentukan. Guna mencegah kerusakan dan kontaminasi makanan.

Selain faktor kebersihan alat, Dinkes juga menyoroti penggunaan air dalam proses memasak di dapur SPPG. Saat ini, air yang digunakan masih berasal dari sumur.

Untuk menjamin keamanan pangan, Husnul merekomendasikan agar seluruh proses pengolahan makanan beralih menggunakan air PDAM.

Untuk mencegah kejadian serupa, Husnul menegaskan pentingnya pengawasan berjenjang dalam pelaksanaan program MBG. "Di SPPG ada ahli gizi, dan di sekolah guru juga ikut terlibat untuk melihat sampel makanan. Kalau ada yang kurang baik bisa langsung dilaporkan," pungkas Husnul.

Reporter: Santi Wahyu|Editor: Arifin BH

Share:
Lenterasemarang.com.
Lenterasemarang.com.