26 September 2025

Get In Touch

Langkah Pemkot Surabaya Jaga Stabilitas Harga Pangan Diapresiasi Mentan

Gerakan Pangan Murah (GPM) serentak se-Jawa Timur di Taman 10 Nopember, Tambaksari.
Gerakan Pangan Murah (GPM) serentak se-Jawa Timur di Taman 10 Nopember, Tambaksari.

SURABAYA (Lentera)– Menteri Pertanian Republik Indonesia (RI), Andi Amran Sulaiman mengapresiasi langkah Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dalam menjaga stabilitas harga pangan. 

Hal itu disampaikan, saat menghadiri Gerakan Pangan Murah (GPM) serentak se-Jawa Timur di Taman 10 Nopember, Tambaksari, Surabaya, Selasa (23/9/2025).

Dalam kegiatan tersebut, Pemkot Surabaya berkolaborasi dengan Bulog dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur menghadirkan berbagai kebutuhan pokok, termasuk 10 ton beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), serta telur, minyak, gula, cabai, dan bawang.

Menteri Amran menilai, upaya Pemkot Surabaya terbukti berhasil menekan inflasi, bahkan mencatatkan deflasi sebesar 0,07 persen. Ia menyebut Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sebagai contoh bagi daerah lain.

“Pak Wali Kota Eri Cahyadi luar biasa, karena Surabaya deflasi 0,07 persen. Ini harus menjadi contoh bagi daerah lain,” kata Menteri Amran.

Ia juga mengungkapkan, pentingnya menjaga harga beras agar tidak melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET). Untuk itu, pihaknya meminta Bulog memastikan pasokan tetap tersedia sepanjang waktu. “Kami minta Bulog buka 24 jam. Jangan sampai rakyat jalan sendiri,” tambahnya.

Pada kesempatan itu, Menteri Amran melepas 2.400 ton beras SPHP untuk operasi pasar di Jawa Timur, yang akan berlanjut ke daerah lain. Ia menambahkan, Presiden Prabowo Subianto memintanya turun langsung ke lapangan guna memastikan pasokan beras aman hingga akhir tahun.

“Stok nasional kita tertinggi sepanjang sejarah, mencapai 1,3 juta ton, ditambah 1 juta ton lagi yang siap digunakan untuk operasi pasar,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya, Antiek Sugiharti menyebut GPM di Surabaya kali ini merupakan hasil kerja sama erat dengan Kanwil Bulog Jatim dan Pemprov Jatim.

Menurutnya, beras menjadi komoditas utama yang disiapkan, yakni sebanyak 10 ton, diikuti telur 100 kilogram, gula 1 ton, minyak 700 liter, serta cabai dan bawang masing-masing 200 kilogram.

Antiek menambahkan, GPM berkontribusi besar terhadap deflasi Surabaya. “Kita saat ini malah deflasi 0,07 persen. Beras tidak masuk dalam 10 besar penyumbang inflasi karena pasokan terjaga,” jelasnya.

Ke depan, Pemkot Surabaya akan terus melaksanakan GPM, pasar murah, serta intervensi langsung ke pasar demi menjaga stabilitas harga.

Reporter: Amanah/Editor: Ais

 

Share:
Lenterasemarang.com.
Lenterasemarang.com.