
JAKARTA (Lentera) – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menanggapi rencana Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa yang membuka opsi mengalihkan dana program Makan Bergizi Gratis (MBG) 2025 jika penyerapan anggaran tidak maksimal.
Dadan menegaskan pihaknya tidak merasa khawatir dengan wacana tersebut. Ia optimistis target penyerapan bisa tercapai sesuai rencana.
“Saya tidak khawatir soal itu. Insya Allah serapan kita akan selesai. Anggaran Rp 71 triliun tahun ini pasti terserap,” ujar Dadan di Jakarta, Selasa (23/9/2025).
Dadan mengungkapkan saat ini terdapat sekitar Rp 9,1 triliun yang masih belum bisa digunakan karena status “dibintangi” alias tertahan dalam sistem. Meski demikian, ia menyebut BGN bahkan memerlukan tambahan dana hingga Rp 50 triliun.
“Pak Presiden sudah menyiapkan dana cadangan sebesar Rp 100 triliun. Jadi kami tidak risau, karena tahu apa yang harus dilakukan,” jelasnya.
Menurut Dadan, porsi terbesar anggaran terserap melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang bermitra dengan pelaku boga, katering, restoran, hingga kafe. Pihaknya juga memperkuat tata kelola dan melakukan verifikasi mitra lewat portal mitra.bgn.go.id.
“Proses verifikasi berbasis sistem, dilakukan banyak orang, dan mengutamakan kelengkapan dokumen. Jadi kami pastikan semuanya berjalan profesional,” tambahnya.
Menkeu: Anggaran Tak Boleh Diam
Sebelumnya, Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan tak ingin ada anggaran 'menganggur'. Ia bahkan berencana mendampingi Presiden Prabowo Subianto untuk melakukan pengecekan langsung ke kementerian-kementerian dengan alokasi besar namun serapan rendah.
“Saya kasih waktu sampai Oktober. Kalau mereka menilai tidak bisa membelanjakan hingga akhir tahun, maka dana akan kita tarik,” tegas Purbaya di Istana Kepresidenan, Jakarta (16/9/2025).
Dana yang ditarik nantinya, kata Purbaya, akan dialokasikan ke program-program yang manfaatnya langsung dirasakan masyarakat.
“Kita sebar ke program yang siap dijalankan untuk rakyat. Saya tidak mau ada uang yang hanya diam,” ujarnya.
Editor:Widyawati/berbagai sumber