05 September 2025

Get In Touch

IKA Unesa Kutuk Anarkisme dan Ajak Berdemokrasi Penuh Martabat

Ketua Umum IKA-Unesa, Bambang DH (tengah).
Ketua Umum IKA-Unesa, Bambang DH (tengah).

SURABAYA  (Lentera) - Ikatan Keluarga Alumni Universitas Negeri Surabaya (IKA Unesa) turut prihatin atas tindakan tidak terkontrol, pada aksi unjuk rasa yang berlangsung belakangan. 

Melalui Ketua Umum IKA Unesa, Bambang DH mengungkapkan rasa kriprihatinan mendalam, terhadap aksi anarkisme hingga pembakaran sejumlah fasilitas umum serta penjarahan di sana-sini.

“Warga IKA Unesa merupakan bagian tak terpisahkan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia, berharap situasi dan kondisi yang terjadi ini segera berakhir, dan warga masyarakat dapat kembali melakukan aktivitas normal,” ujar Bambang DH dalam rilis yang diterima, Rabu (3/9/2025).

“Sebagai warga negara yang cinta damai, kami tentu mengutuk keras tindakan anarki hingga pembakaran gedung pemerintah maupun fasilitas umum. Itu semua sangat merugikan masyarakat. Oleh sebab itu, kami mengutuk keras tindak-tindakan yang mencederai hukum. Dan, kami pun mengimbau kepada seluruh alumni Unesa untuk tetap menghormati kehidupan demokrasi yang bermartabat sesuai UUD 1945 yang berlandaskan Pancasila,” tambahnya.

“Kami juga mengucapkan belasungkawa sedalam-dalamnya atas jatuhnya korban jiwa. Semoga almarhum mendapat tempat mulia di sisi-Nya. Satu nyawa saja sudah terlalu banyak. Untuk itu marilah kita sampaikan segala aspirasi di negeri demokrasi ini dengan cara yang santun penuh kedamaian. Tetap dalam satu barisan, dan jangan terprovokasi atas pancingan pengadu domba,” tandas Ketua IKA Unesa.

IKA Unesa melalui statementnya, juga mengingatkan dengan tegas kepada pihak pengamanan negara untuk melakukan tugas dan fungsinya dengan mengendepankan profesionalitas dan humanis.

Menurutnya, pemerintah juga harus merespons cepat dan tanggap peristiwa ini melalui kebijakan yang tepat sekaligus mengantisipasinya atas dampak lanjutan sesuai dinamika sosial dan politik yang terus berjalan.

"Mari kita (pemerintah dan pejabat) semua bersikap bijak dalam segala hal, dengan memperkecil kesenjangan ekonomi, politik dan keadilan hukum di tengah masyarakat," kata dia.

“Ada sejumlah tuntutan yang perlu ditanggapi secara bijak, oleh pemerintah maupun wakil rakyat. Dengarkan suara rakyat, dan jangan lagi ciderai hati mereka. Sudah cukup memilukan peristiwa ini,” pungkasnya. (*)

 

Editor: Arief Sukaputra/Rls

 

Share:
Lenterasemarang.com.
Lenterasemarang.com.