05 September 2025

Get In Touch

Korban Tewas Gempa Afghanistan Melonjak Jadi 812 Orang

Seorang pria Afghanistan membantu korban yang terluka setelah gempa bumi melanda Afghanistan, (1/9/2025). (Foto: Reuters)
Seorang pria Afghanistan membantu korban yang terluka setelah gempa bumi melanda Afghanistan, (1/9/2025). (Foto: Reuters)

KABUL (Lentera) - Gempa bumi dahsyat melanda wilayah timur Afghanistan pada Minggu (31/8/2025) malam, mendatangkan ratusan orang, menjadikan bencana paling mematikan dalam lebih dari dua tahun terakhir.

Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Abdul Mateen Qani mengatakan jumlah korban tewas meningkat menjadi 812 orang, dan lebih dari 2.800 orang terluka.

Gempa ini mengguncang Provinsi Kunar, yang berbatasan dengan Pakistan, dan juga berdampak pada provinsi tetangga Nangarhar dan Laghman. Guncangan kuat juga terasa di berbagai wilayah Pakistan, termasuk Islamabad.

Survei Geologi AS mencatat peristiwa tersebut pada pukul 23.47 waktu setempat, dengan magnitudo 6,0 dan episentrum sekitar 27 km dari Kota Jalalabad di timur, ibu kota Provinsi Nangarhar. Gempa terjadi pada kedalaman 8 km.

Menurut Radio dan Televisi Afghanistan yang dikelola pemerintah, gempa bumi meratakan beberapa desa yang dibangun dengan struktur tanah liat dan batu yang rapuh di Kunar, lokasi sebagian besar kerusakan terjadi.

Tanah longsor memutus jalan-jalan vital, dan jaringan komunikasi yang rusak membuat operasi penyelamatan dan bantuan semakin sulit.

Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) mengatakan setidaknya 600 rumah hancur atau rusak dan membantu pemerintah Taliban merespons gempa tersebut.

Qani mengungkap bahwa Pemerintah Taliban mengirimkan helikopter ke daerah-daerah terdampak sebagai bagian dari upaya penyelamatan.

Afghanistan terletak di atas garis patahan seismik, di mana lempeng India dan Eurasia bergetar, menjadikannya salah satu negara paling rawan gempa di Asia.

Gempa sering mengguncang wilayah timur dan timur laut, di mana rumah-rumah bata lumpur yang rapuh dan mudah runtuh. Upaya pencegahan terhambatnya medan yang terjal dan infrastruktur yang buruk.  

Pada Oktober 2023, menurut PBB, gempa bumi berkekuatan 6,3 skala Richter melanda Afghanistan barat, menyebabkan kematian sekitar 1.500 orang dan melukai 2.000 orang.

Juru bicara utama pemerintahan Taliban di Afghanistan, Zabihullah Mujahed, sebelumnya mengatakan di X bahwa gempa tersebut menyebabkan korban jiwa dan kerusakan properti di provinsi-provinsi timur dan upaya penyelamatan sedang dilakukan. 

Co-Editor: Nei-Dya/berbagai sumber

Share:
Lenterasemarang.com.
Lenterasemarang.com.