Penerima Bantuan Perbaikan Rumah Tak Layak Huni Naik 61 Persen, Pemkot Batu Bidik Perluasan Jangkauan di 2026
BATU (Lentera) - Jumlah penerima bantuan rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Kota Batu mengalami peningkatan pada tahun 2025 ini. Pemerintah Kota (Pemkot) Batu mencatat kenaikan jumlah penerima mencapai 61 persen dibanding tahun 2024, dan menargetkan perluasan jangkauan program tersebut pada 2026.
"Melalui program RTLH ini, kami berusaha mendukung visi misi Pak Wali dan Mas Wakil Wali Kota, yakni mBatu Sae. Khususnya dalam poin Madani, yang berusaha mewujudkan tempat tinggal yang layak bagi masyarakat Kota Batu yang membutuhkan," ujar Kepala Bidang Perumahan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Batu, Prasetyo Bagus Wicaksono, dikutip pada Selasa (2/12/2025).
Dia menjelaskan pada tahun 2024 Disperkim telah menyalurkan bantuan RTLH kepada 88 penerima. Kemudian sepanjang tahun 2025 ini, menurutnya jumlah bantuan meningkat menjadi 142 penerima, atau naik sekitar 61 persen.
Peningkatan ini, kata Prasetyo, sekaligus menjadi dorongan bagi Disperkim untuk memperluas jangkauan layanan di tahun 2026 melalui koordinasi yang lebih intensif dengan desa dan kelurahan.
"Kami berharap program ini bisa menyentuh masyarakat yang lebih luas lagi pada 2026. Karena itu kami terus memperkuat sinergi dengan pihak desa dan kelurahan agar penyaluran bantuan tepat sasaran dan benar-benar menjangkau warga yang membutuhkan," ungkapnya.
Peningkatan jumlah penerima tersebut terlihat dalam dua gelombang penyaluran bantuan tahun anggaran 2025. Prasetyo menyebutkan, gelombang pertama disalurkan pada Juli dengan total 63 penerima.
Sedangkan gelombang kedua dilaksanakan pada Senin (1/12/2025) kemarin, di Gerai Bank Jatim Mal Pelayanan Publik (MPP) Among Warga, Balai Kota Among Tani. Dengan jumlah 79 penerima yang hadir langsung maupun diwakili keluarga.
"Setiap penerima mendapatkan bantuan senilai Rp30 juta, terdiri dari Rp25.500.000 untuk kebutuhan bahan bangunan dan Rp4.500.000 untuk ongkos kerja. Anggaran tersebut bersumber dari Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) APBD Kota Batu Tahun Anggaran 2025," katanya.
Di sisi lain, manfaat program ini juga dirasakan oleh warga. Rosita, penerima bantuan dari Kelurahan Temas, menyampaikan rumah keluarganya sebelumnya mengalami kerusakan pada atap, kamar mandi, serta bagian kayu bangunan.
"Atap yang rusak dan bocor, kamar mandi serta kayu-kayu yang rapuh membuat kami khawatir. Tetapi dengan adanya program bedah rumah (RTLH) ini, kami merasa bersyukur dan memiliki harapan untuk tinggal di rumah yang jauh lebih layak dibanding sebelumnya," ujar Rosita, yang menerima bantuan mewakili ibunya, Sunarti.
Senada dengan Rosita, Arif, warga Desa Pesanggrahan, juga merasakan manfaat dari bantuan rehabilitasi RTLH. Ia mengungkapkan, sebelum menerima bantuan, keluarganya harus tinggal menumpang di rumah saudara akibat kondisi rumah yang tidak layak huni.
"Kami berterima kasih dan bersyukur karena sekarang kami punya harapan untuk tinggal di rumah yang tidak bocor dan bisa ditempati sekeluarga, karena sebelum kami menerima bantuan, kami harus tinggal menumpang di rumah saudara," tutur Arif. (*)
Reporter: Santi Wahyu
Editor : Lutfiyu Handi





.jpg)
