Pergeseran ini mencerminkan kebutuhan para muslimah berkarier untuk menampilkan identitas pribadi, sekaligus tetap menjaga kesan profesional.
Lembaga tren warna internasional sudah menyoroti sejumlah warna yang kemungkinan besar mendominasi pasar fashion muslimah. Pantone Spring/Summer 2026 memperkenalkan Alexandrite teal yang glamor, Lava Falls red yang intens, Muskmelon yang energik, hingga Amaranth bernuansa ungu kosmopolitan.
WGSN dan Coloro juga menetapkan “Transformative Teal” sebagai warna tahun 2026, bersanding dengan Electric Fuchsia, Blue Aura, Amber Haze, dan Jelly Mint.
Dari para desainer sendiri, warna cerah seperti hijau terang, oranye, marun, dan cokelat moka diperkirakan menjadi primadona, disertai kebangkitan kembali teknik color blocking yang memberi kesan modern dan dinamis.
Namun di tengah tren warna tegas tersebut, isu keberlanjutan tetap menjadi perhatian besar. Konsumen semakin memilih produk yang etis dan ramah lingkungan, sehingga warna-warna bumi dan material berkelanjutan akan banyak dipilih. Olive green diprediksi menjadi “netral baru”, menyusul popularitas army green beberapa tahun terakhir.
Warna lembut seperti sage dan chartreuse juga diperkirakan menguat. Sementara dari sisi material, kain seperti tencel, silk, dan organza, yang mudah didaur ulang, akan semakin diminati. Bahan organik seperti katun organik, campuran bambu, hingga poliester daur ulang diyakini menjadi pilihan utama untuk menciptakan gamis yang nyaman sekaligus lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan.
Motif Geometris dan Abstrak
Perubahan tren tidak berhenti pada permainan warna. Motif gamis pekerja di tahun 2026 juga bergerak ke arah pola yang lebih modern dan berstruktur. Desain geometris dan abstrak diprediksi menjadi sorotan, terutama motif “fluid geometry” yang memberi kesan bersih namun tetap artistik.
Motif plaid dan kotak-kotak kembali mendapatkan panggung, baik dalam ukuran besar maupun mikro yang halus untuk tampilan lebih elegan. Gaya geometris juga mulai merambah batik modern, menghasilkan perpaduan antara tradisi dan kesan kontemporer yang cocok untuk kantor.
Motif klasik seperti batik, floral, dan polka dot diperkirakan tidak akan ditinggalkan. Namun para desainer memberi sentuhan baru agar tampilannya terasa lebih segar. Gamis batik blazer misalnya, tetap menjadi pilihan favorit pekerja yang ingin tampil formal tanpa meninggalkan nilai budaya.
Polka dot juga diprediksi bangkit kembali dengan variasi ukuran dan pola yang tidak lagi serba simetris, mulai dari “confetti polka dots” hingga bentuk titik memanjang yang memberikan kesan unik. Brand internasional seperti Coach dan Sandy Liang pun telah kembali menampilkan motif polka dot dan floral di koleksi terbaru mereka.
Tren floral tahun depan lebih mengarah pada bunga-bunga klasik dengan gaya boho-chic yang halus. Sementara itu, animal print seperti zebra, ular, dan buaya diperkirakan ikut memperkaya tampilan, melengkapi dominasi motif leopard yang masih populer.
Meski warna-warna cerah dan motif maksimalis diprediksi menguasai pasar, gaya minimalis tetap memiliki tempat istimewa. Gamis berpotongan sederhana dengan warna-warna netral masih menjadi pilihan bagi pekerja yang mengutamakan kenyamanan dan fleksibilitas. Abu-abu lembut, beige, dusty blue, serta pastel seperti dusty pink dan lavender diperkirakan tetap digemari.
Detail feminin seperti renda bermotif floral, pita di bagian pinggang, hingga bordir halus pada dada atau lengan memberikan sentuhan elegan tanpa membuat tampilan berlebihan.
Dari sisi kenyamanan, bahan yang ringan, sejuk, dan tidak mudah kusut menjadi pertimbangan utama. Kain seperti Maxmara Lux, Mosscrepe, Spandex-Rayon, Jersey Premium, hingga Crinkle Airflow diperkirakan semakin diminati oleh pekerja dengan mobilitas tinggi, karena dapat menjaga tampilan tetap rapi sepanjang hari.
Di antara banyaknya motif yang berkembang, satu gaya yang diprediksi mencuri perhatian adalah floral micro. Motif bunga kecil yang disusun rapat menghadirkan kesan manis namun tetap profesional. Dipadukan dengan warna-warna pastel yang lembut atau earth tone yang menenangkan, motif ini cocok untuk gamis berbahan ringan seperti katun premium atau silk touch. Jika tren ini terus menguat, floral micro dapat menjadi pilihan utama bagi pekerja yang ingin tampil feminin namun tetap menjaga kesan rapi dan elegan.
Dengan kombinasi warna berani, motif modern, material ramah lingkungan, serta sentuhan minimalis yang tetap relevan, tren gamis pekerja tahun 2026 menunjukkan bagaimana modest fashion terus beradaptasi dengan kebutuhan dan karakter perempuan modern. Tahun depan bukan hanya soal tampil menarik, tetapi juga bagaimana busana mencerminkan identitas, kenyamanan, dan nilai keberlanjutan.(tin,ist/dya)




.jpg)
