02 December 2025

Get In Touch

Peringati HGN 2025, Dindik Jatim Tekankan PR Besar Peningkatan Mutu Guru

Puncak peringatan hari guru nasional 2025 yang digelar Dindik Jatim. (Amanah/Lentera)
Puncak peringatan hari guru nasional 2025 yang digelar Dindik Jatim. (Amanah/Lentera)

SURABAYA (Lentera) – Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) dan Hari Aksara Internasional (HAI) Tahun 2025 di Exhibition Hall Grand City Mall Surabaya, Senin (1/12/2025), menjadi momentum bagi Dinas Pendidikan Jawa Timur (Dindik Jatim) untuk menegaskan kembali pekerjaan rumah besar dalam peningkatan kualitas guru.

Kepala Dindik Jatim, Aries Agung Paewai, menyampaikan penghargaan terhadap guru harus diiringi penyelesaian persoalan mendasar yang selama ini membayangi dunia pendidikan. Meski demikian, ia mengapresiasi dedikasi para guru yang terus menggerakkan kemajuan pendidikan Jawa Timur.

Menurutnya, capaian prestasi siswa yang kerap mengantarkan Jawa Timur menjadi juara umum di tingkat nasional tidak lepas dari peran guru yang terus bekerja keras di tengah berbagai keterbatasan. “Kita selalu komitmen bahwa murid-murid yang hebat tentu dari guru-guru yang hebat,” kata Aries.

Namun Aries menegaskan tantangan besar masih menunggu, terutama terkait ketimpangan sarana dan prasarana pendidikan. Ia menyebut masih banyak sekolah, baik negeri maupun swasta, yang belum memiliki fasilitas yang layak. 

“Yang paling utama adalah sarana prasarana. Kita banyak sekolah yang masih membutuhkan,” katanya.

Ia juga mengapresiasi perhatian pemerintah pusat. Menurut Aries, Presiden Prabowo Subianto telah menyampaikan program peningkatan sarpras dalam peringatan HGN di Jakarta. “Kita harapkan ada alokasi bagi Jawa Timur untuk peningkatan sarana-prasarana pendidikan,” tambahnya.

PR lainnya adalah keberadaan guru honorer yang jumlahnya masih signifikan. Aries menjelaskan bahwa moratorium pengangkatan pegawai membuat banyak guru honorer belum dapat naik status menjadi P3K penuh. Kondisi ini diperparah dengan banyaknya guru senior yang memasuki masa pensiun. 

“Kita masih butuh guru yang jumlahnya luar biasa karena banyak yang pensiun tetapi tidak diimbangi dengan penambahan guru,” jelasnya.

Ia juga menekankan penyelesaian status honorer tidak hanya berada di tangan pemerintah daerah, tetapi harus sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat.

Pada kesempatan tersebut, Aries turut mengapresiasi perhatian Gubernur Jawa Timur melalui berbagai bentuk penghargaan, termasuk program bedah rumah bagi guru berpendapatan rendah. 

Ia menyebut langkah itu berkontribusi besar terhadap peningkatan kesejahteraan pendidik. “Ini inisiasi pribadi Ibu Gubernur agar guru-guru kita dapat hidup lebih baik,” ungkapnya.

Aries berharap momentum HGN tidak hanya menjadi seremoni tahunan, tetapi mempertegas komitmen nyata dalam penguatan mutu pendidikan. “Apresiasi ini harus berdampak pada kualitas pendidikan. Guru adalah garda terdepan, dan kita wajib memastikan mereka mendapat dukungan yang layak,” tutupnya. (*)

 

Reporter: Amanah
Editor : Lutfiyu Handi

 

Share:
Lenterasemarang.com.
Lenterasemarang.com.