Wali Kota Blitar Mas Ibin Tanggapi Protes Wawali Mbak Elim, Tidak Dilibatkan dalam Pemerintahan

BLITAR (Lentera) - Wali Kota Blitar, Syauqul Muhibbin atau Mas Ibin angkat bicara menanggapi protes Wakil Wali (Wawali) Kota Blitar, Elim Tyu Samba yang tidak dilibatkan dalam mengelola pemerintahan.
Disampaikan Mas Ibin kalau sebenarnya tidak ada masalah dengan Wawali yang biasa disapa Mbak Elim, karena selama ini sudah membuka ruang komunikasi.
"Bahkan dalam menjalankan roda pemerintahan juga sudaj sesuai aturan dan tupoksi, sebagai kepala daerah dan wakil kepala daerah," ujar Mas Ibin, Selasa (14/10/2025) sore.
Dalam UU Pemerintah Daerah pasal 66, dijelaskan Mas Ibin mengatur kewenangan kepala daerah dan wakil kepala daerah. Tugas wakil kepala daerah (wawali kota) diantaranya membantu kepala daerah (wali kota), Kedua memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan dalam rangka pembantuan.
Kemudian mengordinasikan perangkat daerah, juga dalam rangka pembantuan. Lalu memantau dan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan, itupun juga pembantuan.
"Poin B, memberikan saran dan pertimbangan kepad kepala daerah dalam pelaksanaan pemerintahan. Setiap rapat dan pembahasan, semuanya diberikan kesempatan menyampaikan termasuk adanya mutasi pejabat kemarin," jelasnya.
Sekitar dua minggu sebelumnya juga semuanya diberikan kesempatan menyampaikan saran dan masukan, baik melalui surat resmi, pesan Whatsapp maupum bertemu langsung.
"Saya tawarkan ke Bu Wawali, Pak Sekda dan lainnya. Bahkan ada salah satu Kepala OPD yang menyatakan demokratis sekali, kalau ada pejabat atau staf yang layak dipromosikan," paparnya.
Jadi ditegaskan Mas Ibin, semua proses, tahapan dalam mutasi yanhlg pertama sudah dilalui sesuai aturan. Mengenai klaim Wawali tidak dilibatkan menurutnya tidak demikian, karena sudah memberikan kesempatan komunikasi jika ada yang perlu dibahas.
Demikian juga ketika Mbak Elim meminta nama-nama pejabat sebelum mutasi, menurut Mas Ibin memang sebelum pelantikan nama-nama itu tidak oleh ada yang tahu.
"Memang seperti itu, hanya diberikan undangan untuk menghadiri pelantikan. Baru diketahui ketika dibacakan, normalnya seperti itu. Jangan sampai mutasi jadi ajang klaim, untuk siapa dari siapa," terangnya.
Terkait isu keretakan hubungan antata Wali Kota dan Wawali, Mas Ibin menegaskan intinya fokus pada kerja-kerja pemerintahan. Apalagi 2026 akan mengalami pemotongan anggaran yang cukup besar, padahal ada program visi misi yang harus diwujudkan.
"Jadi jangan baper-baperan, kalau mau kompetisi nanti 2029. Bagi saya politik tidak bebas menilai, kalau ingin cari panggung silahkan. Tapi sebaiknya jangan dipublikasikan, tidak keretakan itu kok seperti oranv pacaran," tandasnya.
Mengenai Wawali Mbak Elim akan melaporkan hal ini ke Menteri Dalam Negeri (Mendagri), menurut Mas Ibin dalam bekerja di pemerintahan harus bekerja profesional sesuai aturan.
"Menjalankan kebjjakan atasan, baik Mendagri maupun gubernur, kalau memang dipanggil untuk menjelaskan atau mengklarifikasi saya siap," pungkasnya.
Sebelummya diberitakan, Wawali Kota Blitar, Mbak Elim tidak menghadiri mutasi, karena merasa tidak dilibatkan.Tidak hanya pada mutasi saja, tapi dalam pembahasan anggaran dan kebijakan apa pun tidak pernah diajak bicara. Bahkan, Mbak Elim akan melaporkan hal ini ke Mendagri.
Sementara itu terpisah, Ketua Baperjakat yang juga Sekda Kota Blitar, Priyo Suhartono didampingi Kepala BKPSDM Kota Blitar, Kusno juga membantah adanya isu tidak dilibatkan dalam proses mutasi 128 pejabat, Senin (13/10/2025) kemarin.
"Semua proses, prosedur dalam mutasi sudah dijalankan oleh Baperjakat. Mulai pembahasan kebutuhan pengisian jabatan, uji kompetensi dan semuanya ada berita acara yang harus diisi dalam aplikasi IMut (Integrated Mutasi) Badan Kepegawaian Negara (BKN)," kata Priyo.
Jadi tidak bisa, Baperjakat tidak dilibatkan dalam setiap proses mutasi ASN di Pemkot Blitar.
"Setelah semua proses dilakukan, memang keputusan terakhir tetap pada Wali Kota selaku Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK). Tidak benar kalau ada kabar Baperjakat hanya dimintai tandatangan saja," imbuh Kusno yang juga anggota Baperjakat.
Reporter: Ais/Editor: Arief Sukaputra