15 October 2025

Get In Touch

Trending Desakan Boikot Trans7, Langsung Minta Maaf ke Ponpes Lirboyo Kediri

Trending tagar boikot Trans 7 di media sosial, desakan ini menggema juga di Instagram Imbas tayangan soal santri dan kyai pesantren. (foto:ist/tribunnews)
Trending tagar boikot Trans 7 di media sosial, desakan ini menggema juga di Instagram Imbas tayangan soal santri dan kyai pesantren. (foto:ist/tribunnews)

JAKARTA (Lentera) - Media sosial tengah diramaikan dengan munculnya tagar #BoikotTrans7, bahkan tagar ini trending nomor 4 pada, Selasa (14/10/2025) pagi dengan postingan 4.100 lebih.

Mengutip Tribunnews, Selasa (14/10/2025), adanya gelombang protes ini datang dari berbagai kalangan, terutama komunitas santri dan masyarakat pesantren. Aksi tersebut dipicu oleh penayangan salah satu episode program XPOSE di Trans7 yang berjudul “Santrinya minum susu aja kudu jongkok, emang gini kehidupan di pondok?” di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, pada Senin (13/10/2025).

Judul dan cuplikan video yang beredar luas di TikTok serta Instagram itu dinilai provokatif dan menyinggung kalangan pesantren. Banyak warganet menilai tayangan tersebut telah merendahkan martabat kiai, santri, serta lembaga pesantren.

Meski mungkin dimaksudkan sebagai bentuk kritik sosial, namun penyajiannya dianggap tidak berimbang dan berpotensi menimbulkan kesalahpahaman publik terhadap kehidupan di pondok pesantren.

Konten itu dinilai terlalu menyoroti sisi negatif dan menampilkan gambaran sepihak tanpa melibatkan konfirmasi dari pihak pesantren. Akibatnya, muncul persepsi keliru yang bisa memperkuat stereotip negatif tentang dunia pesantren.

Isu ini menjadi semakin sensitif, karena dalam beberapa waktu terakhir, media sosial kerap diwarnai pemberitaan yang menggiring opini negatif tentang santri dan lembaga keagamaan.

Sebagai bentuk protes, banyak pengguna media sosial menyerukan boikot terhadap Trans7 dengan menggunakan tagar #BoikotTrans7 yang kini ramai di berbagai platform.

Di Instagram, akun Santri Melawan turut mengunggah video dengan tulisan tegas: “BOIKOT!!! Trans7 yang telah menghina kiai dan santri.”

Mereka juga menuntut permintaan maaf terbuka serta mengingatkan pentingnya etika media dalam membahas isu keagamaan.

Sementara itu, sebagian masyarakat menilai program seperti XPOSE sebenarnya bisa menjadi sarana kritik sosial yang positif, asalkan disampaikan secara proporsional dan tetap menghormati nilai-nilai agama.

Sementara itu, pihak Trans7 yang jadi sorotan setelah salah satu acaranya, Xpose Uncensored menayangkan segmen yang dianggap kurang sensitif, karena menyinggung Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri. Tayangan yang muncul pada 13 Oktober 2025 itu menuai reaksi keras dari berbagai pihak, terutama dari keluarga besar pesantren.

Merespon hal ini, Trans7 akhirnya buka suara. Mereka mengirimkan surat resmi berisi permintaan maaf yang ditujukan langsung kepada HM. Adibussholeh pemimpin PP. Putri Hidayatul Mubtadiaat, Pondok Pesantren Lirboyo. 

Dalam surat bertanggal 14 Oktober 2025 itu, Trans7 mengakui adanya keteledoran dalam proses penayangan dan mengaku menyesal atas dampak yang ditimbulkan, dirilis detikcom, Selasa (14/10/2025).

Berikut isi pernyataan resminya:

Sehubungan dengan tayangan/pemberitaan mengenai Pondok Pesantren Lirboyo yang telah ditayangkan di program Xpose Uncensored TRANS7, pada tanggal 13 Oktober 2025, kami telah melakukan review dan tindakan-tindakan atas keteledoran yang kurang teliti sehingga merugikan Keluarga Besar PP. Lirboyo.

Dan dengan ini, kami dari TRANS7 dengan segala kerendahan hati menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada segenap Kyai dan Keluarga, para Pengasuh, Santri, serta Alumni Pondok Pesantren Lirboyo, khususnya di bawah naungan PP. Putri Hidayatul Mubtadiaat.

Kami menyadari bahwa tayangan tersebut menimbulkan ketidaknyamanan bagi keluarga besar pesantren. Hal ini menjadi pembelajaran berharga bagi kami di TRANS7 agar tidak lagi menayangkan pemberitaan yang berkaitan dengan Ulama, Kyai, dan kehidupan Pesantren, khususnya yang berkaitan dengan Pondok Pesantren Lirboyo dalam program yang tidak relevan.

Kami juga berkomitmen untuk menghadirkan tayangan yang menampilkan nilai-nilai positif dan keteladanan kehidupan pesantren di Indonesia, khususnya berkaitan dengan Pesantren Lirboyo.

Dalam penutup suratnya, pihak Trans7 menyebut permintaan maaf itu sebagai bentuk itikad baik untuk menjaga marwah lembaga pendidikan keagamaan di Indonesia. Mereka berharap, kesalahan ini bisa menjadi pelajaran agar hal serupa tidak terulang di masa mendatang.

Surat itu ditandatangani secara resmi oleh Direktur Produksi Trans7, Andi Chairil dan Kepala Departement Programing Renny Andhita, disertai ucapan terima kasih atas kebesaran hati keluarga besar Pondok Pesantren Lirboyo yang telah menerima klarifikasi tersebut.

 

Editor: Arief Sukaputra

 

Share:
Lenterasemarang.com.
Lenterasemarang.com.