26 September 2025

Get In Touch

Suka Kopi atau Teh Panas? Hati-hati, Kandungan Mikroplastiknya Tertinggi

Ilustrasi: Penelitian menemukan teh dan kopi mengandung mikroplastik yang tak terlihat (Freepik)
Ilustrasi: Penelitian menemukan teh dan kopi mengandung mikroplastik yang tak terlihat (Freepik)

SURABAYA (Lentera) -Mikroplastik kini ditemukan hampir di semua tempat, bahkan partikel ini telah terdeteksi dalam darah, otak, dan testis manusia.

Sebuah studi terbaru menemukan bahwa minuman sehari-hari, seperti teh dan kopi panas, mengandung konsentrasi mikroplastik tak kasat mata paling tinggi.

Studi ini dipublikasikan dalam Science of The Total Environment pada Sabtu (20/9/2025).

Dipimpin oleh Mohamed Abou-Elwafa Abdallah dari University of Birmingham, fokus penelitian ada pada plastik sintetis, bukan serat alami, serta mencatat jenis polimer yang paling sering ditemukan.

Bagaimana penelitian dilakukan?

Dalam studi tersebut, sebagaimana dilansir Kompas, tim peneliti mengambil sampel 155 minuman dari 31 jenis berbeda di toko dan kafe di Inggris.

Mereka kemudian menghitung partikel plastik sintetis berukuran lebih dari 10 mikrometer dengan teknik pencitraan micro FT-IR.

Hasilnya, teh panas dan kopi panas memiliki rata-rata jumlah partikel paling tinggi, sementara versi dingin (es teh dan es kopi) mengandung lebih sedikit partikel.

Mikroplastik adalah potongan plastik kecil yang ukurannya kurang dari lima milimeter, kira-kira sekecil biji wijen atau bahkan lebih kecil lagi.

Partikel ini terbentuk ketika barang plastik yang lebih besar, seperti botol atau tas, terurai menjadi pecahan-pecahan yang lebih kecil akibat sinar Matahari, gelombang, atau keausan.

Beberapa mikroplastik dibuat secara sengaja, seperti butiran mikro yang pernah digunakan dalam pembersih muka dan pasta gigi.

Karena plastik tidak mudah terurai secara hayati, serpihan-serpihan ini bertahan di lingkungan selama puluhan tahun atau bahkan berabad-abad, bergerak melalui tanah, sungai, dan lautan.

Para ilmuwan masih mempelajari bagaimana mikroplastik memengaruhi kesehatan, tetapi mereka sudah tahu bahwa partikel ini dapat membawa bahan kimia beracun dan mengganggu organisme pada tingkat sel.

Kopi, teh, dan mikroplastik

Hasil penelitian menunjukkan, teh panas mengandung sekitar 60 partikel per liter, dan kopi panas sekitar 43 partikel mikroplastik per liter.

Sementara itu, es teh mengandung sekitar 31 partikel dan es kopi sekitar 37 partikel. Pause Unmute Loaded: 8.61% Remaining Time -9:53 Close Player

Adapun jus dan minuman energi berada di posisi bawah dalam daftar, dan minuman ringan berada di posisi terendah di antara kategori yang diuji.

Bentuk yang dominan ditemukan adalah serpihan, bukan serat, yang kemungkinan berasal dari kemasan atau alat pemrosesan.

“Suhu tinggi meningkatkan pelepasan mikroplastik dari kemasan ke minuman,” kata peneliti, dikutip dari Earth, Senin (22/9/2025).

Selain itu, wadah juga berpengaruh. Gelas kertas (paper cup) sekali pakai dengan lapisan plastik, tutup plastik, dan botol, semua menyumbang partikel.

Polimer yang paling sering ditemukan adalah: 

- Polypropylene (PP)

- Polystyrene (PS)

- Polyethylene terephthalate (PET)

- Polyethylene (PE)

Masing-masing muncul secara luas dalam barang-barang yang bersentuhan dengan makanan, mulai dari lapisan dan tutup gelas hingga botol dan segel. Ukuran partikel yang terdeteksi berkisar 10–157 mikrometer.

Selain itu, partikel yang lebih kecil (termasuk nanoplastik) kemungkinan juga ada, tetapi belum bisa dihitung dengan metode ini. 

Ukuran partikel yang terdeteksi berkisar 10–157 mikrometer. Selain itu, partikel yang lebih kecil (termasuk nanoplastik) kemungkinan juga ada, tetapi belum bisa dihitung dengan metode ini.

Jumlah partikel paling banyak ditemukan pada teh panas yang disajikan dalam gelas sekali pakai.

Teh yang diseduh di gelas kaca rata-rata menunjukkan jumlah partikel lebih sedikit, yang menegaskan bahwa sumber utama partikel berasal dari kontak plastik dengan minuman.

Untuk kopi, polanya terlihat jelas berasal dari lapisan cangkir, tutup, serta komponen dalam mesin penyeduh.

Versi dingin (es kopi atau es teh) memang cenderung memiliki partikel lebih sedikit, meskipun bahan kemasan dan cara penanganan tetap berpengaruh.

Mikroplastik ditemukan di organ tubuh

Para ilmuwan telah mengukur partikel polimer dalam darah manusia, yang membuktikan adanya paparan internal bahkan pada relawan sehat.

Pengukuran pertama terhadap konsentrasi massa dalam darah menunjukkan angka sekitar 1,6 mikrogram per mililiter untuk total kandungan polimer.

Penelitian autopsi terbaru menemukan, konsentrasi partikel plastik di jaringan otak lebih tinggi dibandingkan di hati atau ginjal, dengan bukti bahwa kadar pada sampel tahun 2024 sekitar 1,5 kali lebih tinggi dibandingkan tahun 2016.

Penelitian terpisah juga menemukan partikel plastik di semua sampel testis manusia yang diperiksa, sehingga memunculkan pertanyaan penting yang hanya bisa dijawab oleh studi lanjutan (*)

Editor: Arifin BH

Share:
Lenterasemarang.com.
Lenterasemarang.com.