25 September 2025

Get In Touch

Anak Kuli Bangunan jadi Lulusan Terbaik ITN Malang, Herman Rubiyanto Raih IPK 3,66

Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil S-1 Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, Herman Rubiyanto. (dok. Humas ITN Malang)
Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil S-1 Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, Herman Rubiyanto. (dok. Humas ITN Malang)

MALANG (Lentera) - Dari balik tangan kasar seorang kuli bangunan, lahir putra yang kini mengukir prestasi di dunia pendidikan. Herman Rubiyanto, mahasiswa Program Studi Teknik Sipil S-1 Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, yang berhasil menjadi lulusan terbaik dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,66.

"Prinsip Ayah saya, selalu menanamkan nilai kejujuran dan kerja keras. Jangan sampai pinjam ke teman," ujar pria asal Wagir, Kabupaten Malang ini, Selasa (23/9/2025).

Sejak duduk di bangku SMP hingga awal kuliah, Herman mengaku terbiasa membawa bekal dari rumah demi menghemat pengeluaran. Kini, lulusan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) tersebut menjadi salah satu wisudawan terbaik dalam Wisuda ke-74 ITN Malang periode II tahun 2025.

Awalnya, Herman mengaku tidak berencana melanjutkan kuliah. Namun, dorongan kepala sekolahnya saat menempuh pendidikan di SMA Nasional Malang mengubah pandangannya.

Sejak kelas 11, ia mulai mempersiapkan diri untuk mendaftar program Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah. Melalui jalur tersebut, ia akhirnya berhasil masuk ke ITN Malang. "Bapak satu-satunya tulang punggung keluarga, bekerja keras sebagai kuli bangunan. Dia selalu berusaha memenuhi kebutuhan kami,” kata Herman.

Meski mendapat bantuan dari KIP Kuliah, perjuangan selama menempuh pendidikan tidak selalu mudah. Biaya bahan bakar untuk mobilitas perkuliahan hingga kebutuhan mencetak tugas, menurutnya menjadi tantangan tersendiri.

Namun menurutnya, dukungan keluarga membuat semangatnya tetap terjaga. Ibunya yang merupakan ibu rumah tangga kerap menemaninya hingga larut malam saat mengerjakan tugas. "Semua orang tua ingin anak-anaknya bisa lebih sukses dalam pendidikan dibanding mereka. Begitupun orang tua saya," kenang Herman.

Di tengah kesibukan kuliah, Herman juga aktif mencari pengalaman tambahan di luar kampus. Ia bergabung dengan unit usaha Organisasi Mahasiswa Ekstra Kampus (Omek) melalui Madani Karya (MK). Melalui kegiatan ini, ia pernah dipercaya mengerjakan proyek struktur renovasi fasad rumah di Singosari, serta pembangunan Pendopo Pemberdayaan Lansia di Sumenep.

Tahun 2023, Herman juga berhasil mendapatkan pendanaan dari Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW). Selain itu, ia turut serta dalam Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) di Desa Sukorejo, Gresik, dengan kegiatan pendampingan pembangunan desa.

Ketertarikannya pada bidang struktur membuat Herman memilih topik skripsi bertajuk “Studi Alternatif Perencanaan Struktur Baja Gedung GBI Ambon Dengan Sistem Rangka Bresing Konsentris Tipe X.” Gedung GBI Ambon berada di kawasan rawan gempa sehingga memerlukan desain struktur yang mampu memenuhi standar ketahanan gempa.

Dalam penelitiannya, Herman merencanakan ulang struktur gedung dari beton menjadi baja dengan tambahan bresing. Tujuannya untuk meningkatkan kekakuan bangunan dan mengurangi getaran akibat gempa.

Hasil perjuangan panjang itu kini berbuah manis. Herman mengaku telah menerima empat tawaran pekerjaan dari Bali, Pasuruan, Malang, dan Semarang. Ia berencana merantau ke luar kota untuk menambah pengalaman sekaligus mengejar cita-cita yang lebih tinggi.

Reporter: Santi Wahyu/Editor: Ais

Share:
Lenterasemarang.com.
Lenterasemarang.com.