SURABAYA (Lentera) -Warga Surabaya kini memiliki ikon baru di kawasan Lidah Wetan. Sebuah monumen berbentuk ayam jago berdiri gagah, bukan sekadar ornamen, tetapi sarat makna sejarah.
Patung ini merepresentasikan kisah Raden Sawunggaling, pahlawan legendaris yang disebut sebagai cikal bakal berdirinya Kota Surabaya.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menyebut pembangunan monumen tersebut bertujuan mengingatkan masyarakat, khususnya generasi muda, akan sejarah luhur kotanya.
“Patung itu menunjukkan bahwa Surabaya tidak bisa lepas dari Sawunggaling. Surabaya ini ceritanya berasal dari Joko Bereg,” kata Eri, Jumat (19/9/2025).
Menurutnya, Joko Bereg adalah nama lain dari Raden Sawunggaling. Dalam legenda, ia datang ke Surabaya bersama ayam jagonya untuk mencari ayah kandungnya, Adipati Jayengrono.
Kedatangannya disambut tantangan dua saudara tirinya, Sawungrana dan Sawungsari.
Identitas Joko Bereg kemudian terbukti melalui adu ayam, yang dimenangkan oleh ayam jagonya.
Eri berharap semangat perjuangan Sawunggaling dapat diwarisi seluruh warga Surabaya.
“Dengan patung itu, kita diminta kembali menghidupkan semangat arek Suroboyo, semangat Sawunggaling yang dulu membabat alas hingga Surabaya berdiri,” jelasnya.
Lebih dari sekadar simbol sejarah, monumen ini juga menjadi pengingat akan pentingnya menjaga nilai persatuan, kekeluargaan, dan keamanan.
“Semangat kita adalah kembali seperti dulu, saat membabat alas Surabaya. Dijaga persatuannya, keamanannya, dan kekeluargaannya,” ucap Eri.
Patung Ayam Jago di Lidah Wetan sekaligus menjadi ikon destinasi baru. Lokasinya strategis karena berdekatan dengan makam Raden Sawunggaling, seolah menjadi gerbang simbolis untuk mengenang perjuangan sang tokoh.
“Monumen ini bukan hanya pengingat bagi warga, tetapi juga daya tarik wisata sejarah Kota Pahlawan,” pungkasnya.
Reporter: Amanah|Editor: Arifin BH
.jpg)
