08 September 2025

Get In Touch

Lewat AR dan Robotika, PENS Ajak Anak-anak Pahami Fisika Secara Interaktif

Dosen PENS saat melakukan uji coba aplikasi berbasis Augmented Reality (AR) yang terintegrasi dengan lengan robot Dobot Magician Lite.
Dosen PENS saat melakukan uji coba aplikasi berbasis Augmented Reality (AR) yang terintegrasi dengan lengan robot Dobot Magician Lite.

SURABAYA (Lentera)- Tujuh dosen Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) yang tergabung dalam Human Centric Multimedia Research Group, berhasil mengembangkan aplikasi berbasis Augmented Reality (AR) yang terintegrasi dengan lengan robot Dobot Magician Lite. 

Aplikasi ini menggunakan konsep Digital Twin dan dirancang untuk membantu anak-anak memahami konsep dasar fisika seperti ruang, gerak, mekanika, serta hubungan sebab-akibat secara lebih menyenangkan.

Salah satu peneliti, Dr. Ing. Hestiasari Rante, S.T., M.Sc., mengatakan, aplikasi ini sejalan dengan bidang STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics), khususnya pada pelajaran fisika.

“Tidak semua anak suka dengan fisika, padahal banyak konsep fundamental di dalamnya yang menjadi dasar ilmu pengetahuan dan teknologi. Tantangan kami adalah bagaimana membuat fisika mudah dipahami dan menyenangkan bagi anak-anak,” jelas Hesti, Jumat (5/9/2025).

Dalam aplikasinya, siswa dapat mengendalikan lengan robot untuk melakukan aktivitas pick and place, yaitu mengambil dan memindahkan objek dari satu titik ke titik lain. 

"Aktivitas ini mengajarkan konsep translasi, gaya, serta interaksi fisika dalam kehidupan sehari-hari," tuturnya.

Selain aspek akademis, aplikasi ini juga menyinggung perkembangan kognitif, pedagogi, hingga sosial-budaya siswa.

Dia mengungkapkan, riset ini merupakan hasil kolaborasi dengan L’Université Clermont Auvergne (INP-UCA) Perancis yang dimulai sejak 2023. Pada 2024, proyek ini memperoleh pendanaan dari Direktorat Akademik Pendidikan Tinggi (DAPTV) Kemendikbudristek dan program Mobility Researcher INP-UCA, dengan judul penelitian “Enhancing Robotic Learning for Children through Interaction on AR Application".

Pada 2025, penelitian ini mendapat pendanaan penuh (fully funded) dari Pemerintah Perancis melalui skema Séjour Scientifique de Haut Niveau (SSHN). Tema riset yang diangkat adalah “Reproducibility Testing for Children in France for the Augmented Reality Robotic Application.”

Sejumlah uji coba telah dilakukan, baik di laboratorium maupun di sekolah. Uji coba skala laboratorium melibatkan 8 siswa SMP berusia 15–16 tahun. 

Sementara itu, pengujian di sekolah dilakukan di SD Al Falah Surabaya dan École primaire de la fond de l’arbre di Orcines, Perancis, dengan peserta siswa usia 9–10 tahun.

Dalam pengembangan aplikasi ini, turut serta beberapa peneliti Perancis, di antaranya Prof. David Hill dan Prof. Youcef Mezouar (2024), serta Prof. David R. C. Hill (2025).

Ke depan, tim peneliti PENS masih akan menyempurnakan aplikasi ini, seperti menambahkan fitur pengukuran gaya atau simulasi perpindahan benda yang lebih kompleks.

"Harapannya pembelajaran fisika berbasis teknologi digital ini bisa semakin relevan dan bermanfaat bagi siswa di Indonesia maupun Perancis," tutupnya.

Reporter: Amanah/Editor:Widyawati

 

Share:
Lenterasemarang.com.
Lenterasemarang.com.