03 September 2025

Get In Touch

Peringatan dan Perayaan HUT ke-80 RI di KJRI Cape Town: Khidmat dan Meriah

Peringatan dan Perayaan HUT ke-80 RI di KJRI Cape Town: Khidmat dan Meriah

CAPE TOWN (Lentera) – Keluarga Besar Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Cape Town menyelenggarakan upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di halaman kantor KJRI Cape Town, Afrika Selatan, Minggu (17/8/2025).

Upacara bendera yang berlangsung khidmat ini dihadiri oleh masyarakat Indonesia di Cape Town, termasuk keluarga kawin campur, para Anak Buah Kapal (ABK) yang tengah bersandar, serta rombongan wisatawan Indonesia yang sedang berkunjung ke kota tersebut.

Alhamdulillah, cuaca cerah khas Cape Town menambah semarak rangkaian acara yang berlangsung sepanjang hari. Setelah upacara bendera, kegiatan dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng sebagai wujud rasa syukur, serta beragam perlombaan dan pertandingan yang diikuti antusias oleh masyarakat dari berbagai usia.

Rangkaian Acara Meriah

Perayaan diisi dengan berbagai lomba khas HUT RI, mulai dari memasak nasi goreng khusus pria dewasa, tarik tambang pria dan wanita, rebutan kursi diiringi musik, hingga lomba jalan kelereng beregu. Untuk anak-anak, tersedia lomba baca puisi, menggambar, mewarnai, serta makan kerupuk yang diselingi joget.

Selain itu, diadakan pula pertandingan pingpong pria dan wanita. Beberapa minggu sebelumnya, KJRI telah lebih dahulu menggelar kompetisi badminton dan bowling yang juga ramai diikuti masyarakat serta ABK yang singgah di Cape Town.

Cape Town sendiri dikenal sebagai salah satu “rumah singgah” bagi ABK WNI. Setiap tahun, tercatat sekitar 2.000–3.000 ABK bersandar di pelabuhan kota ini. Pada peringatan HUT RI kali ini, sebanyak 61 ABK ikut serta secara aktif, berasal dari kapal-kapal seperti Tong Young 808, Eun Hae 108, Eun Hai 101, Eun Hai 107, Eun Hai 109, Helena Ndume, Global Pesca, More, dan Lance.

Makna Pemotongan Tumpeng

Pemotongan tumpeng menjadi simbol ungkapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat kemerdekaan dan persatuan bangsa Indonesia. Potongan tumpeng diserahkan kepada berbagai perwakilan: pengibar bendera sebagai simbol nasionalisme, anak-anak sebagai generasi penerus, ibu-ibu sebagai inspirasi penggerak kemajuan bangsa, serta penerima Satyalencana Karyasatya 20 dan 10 tahun sebagai simbol pengabdian.

Pejuang Nusantara di Afrika

Dalam acara tumpengan, Konsul Jenderal RI Cape Town, Tudiono, menegaskan kembali bahwa kemerdekaan dan kedaulatan bangsa Indonesia adalah hasil perjuangan panjang dengan pengorbanan jiwa dan raga para pahlawan.

Tudiono juga mengingatkan tentang jejak para pejuang Nusantara yang diasingkan ke Afrika Selatan karena melawan penjajah, di antaranya Syekh Yusuf Al-Makassari (1694) dan Tuan Guru dari Tidore (1780). Kehadiran mereka di Cape Town tidak hanya melanjutkan perjuangan, tetapi juga menginspirasi masyarakat Afrika Selatan dalam menentang kolonialisme.

Atas jasa dan pengaruhnya, Syekh Yusuf bahkan telah dianugerahi gelar Pahlawan Nasional Afrika Selatan pada 2005 oleh Presiden Oliver Reginald Tambo.

“Kemerdekaan yang diproklamasikan pada 17 Agustus 1945 merupakan jembatan emas menuju cita-cita nasional: terwujudnya masyarakat Indonesia yang adil, makmur, dan sejahtera. Sebagai warga bangsa, mari kita jaga persatuan, kerukunan, dan kekompakan. Walaupun tapak kaki kita jauh dari tanah air, hati kita tetap untuk Indonesia,” pesan Konjen RI Cape Town, Tudiono.

Co-Editor: Nei-Arifin BH/rls

Share:
Lenterasemarang.com.
Lenterasemarang.com.