Deflasi 3 Bulan Beruntun, PMI Manufaktur ‘Terjun’
APAKAH kondisi ekonomi Indonesia baik-baik saja? Berbagai indikator tampaknya menunjukkan tren yang tidak menggembirakan. Badan Pusat Statistik (BPS) Kamis (1/8/2024) mengumumkan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Juli 2024 turun atau mengalami deflasi sebesar 0,18% (month to month/mtm). Artinya, dalam tiga bulan beruntun sudah mengalami deflasi (mtm). Sebelumnya di Mei 2024 sebesar 0,03%, sebesar 0,08% pada Juni 2024. Kondisi ini sangat langka terjadi di Indonesia. Dalam 38 tahun terakhir, kejadian serupa hanya 2 kali terjadi, pada 1999 dan 2020 yang merupakan momen krisis ekonomi negeri ini. Di hari yang sama, S&P Global menunjukkan Purchasing Managers’ Index (PMI) Indonesia anjlok level ke 49,3 pada Juli 2024 dari posisi bulan Maret 2024 yang ada di level 54,2. Ini adalah kontraksi pertama sejak 3 tahun terakhir. Kemenperin menilai aturan Kemendag tetang kebijakan impor menjadi pemicunya karena tidak pro industri dalam negeri. Bagaimana kondisi di akar rumput? Berdasarkan data Kemenaker, pada periode Januari-Juni 2024 terdapat 32.064 orang tenaga kerja yang terkena PHK. Angka tersebut naik 21,4% dari periode yang sama tahun lalu. Bahkan Dana Moneter Internasional (IMF) melabeli Indonesia sebagai negara dengan tingkat pengangguran tertinggi pada 2024 di antara 6 negara ASEAN. BACA BERITA LENGKAP, KLIK DI SINI https://lenteratoday.com/ringkihnya-ekonomi-indonesia-koran-jumat2-7-2024/